Lintasbengkulu.com – Air merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi makhluk hidup, sayangnya sejak lima bulan yang lalu air sumur milik Yuyun (40) salah seorang warga Perumnas Ketaping tidak dapat difungsikan untuk dikonsumsi. Pasalnya, air sumur tersebut mengeluarkan bau berkarat dan tercemar minyak.
Untuk mencukupi kebutuhan air sehari-hari Yuyun terpaksa harus menumpang dengan tentangganya. “sumur saya mengandung minyak dan mengeluarkan bau berkarat, saya tidak tahu apa penyebabnya,†ujar Yuyun.
Sementara itu saat ditanya wartawan media ini, dirinya mengakui jika kondisi air sumur yang ia miliki hingga saat ini belum pernah ia laporkan ke pihak terkait.
Selanjutnya Yuyun juga mengatakan, selain air sumur, sebenarnya masih ada sumber air lainnya yakni, air dari PDAM. Sayangnya aliran air dari PDAM sangat kecil sehingga tidak mencukupi untuk kebutuhan warga.
“Kejadian ini sudah sejak lama dan pernah disampaikan pada petugas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Manna. Namun hingga kini aliran air tersebut masih kecil, bahkan di beberapa tempat warga banyak yang mati,”terang Yuyun.
“kami berharap pada pemerintah BS agar kiranya dapat mengatasi krisis air ini. Karena sudah sejak lama air ledeng tidak
lagi mengalir dengan normal. Dan juga banyak yang mati total,†harapnya.
Dari pantauan lintasbengkulu.com, selain sumur Yuyun, kondisi yang sama juga terjadi pada sumur milik H Dahlan (60) warga setempat. (cw1)