Lintasbengkulu.com – Bengkulu Selatan, Pembangunan dalam Desa, yang menggunakan Dana Desa (DD), memang cukup menuai banyak permasalahan. Seperti halnya pembangunan di Desa Batu Kuning Kecamatan Pasar Manna Bengkulu Selatan ini selalu menuai pro dan kontra.
Beberapa waktu yang lalu, Kepala Desa Batu Kuning, Elen Sustiana, pernah di laporkan warganya ke-Kejaksaan Negeri Bengkulu Selatan atas tuduhan tidak keterbukaan dalam pengerjaan proyek di desanya. Walaupun demikian, pembangunan di Desa Batu Kuning tetap berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan dan diprogramkan.
Hal ini terbukti Saat beberapa awak media turun ke lapangan, ditemukan pekerjaan pembangunan sedang berlangsung yang dikerjakan oleh masyarakat desa itu sendiri.
Ketua Tim Pengelola Kegiatan Baheram Safiri yang biasa di panggil Yung Tupang, kepada awak media yang meliput langsung kegiatan pelaksanaan pembangunan tutup siring di Desa Batu Kuning mengatakan, semua volume pekerjaan yang dilaksanakan lebih dari Rencana Anggaran Belanja (RAB) yang ada.
“Sebenarnya tidak ada lagi masalah di Desa Batu Kuning ini, untuk penggunaan Dana Desa (DD) kami terapkan sesuai dengan petunjuk dan teknis yang sebenarnya. Hasilnya sangat bagus dan kuantitasnya pun lebih dari volume yang ada di RAB,â€ujar Yung Tupang.
Dijelaskannya, pembuatan tutup siring ini volumenya sepanjang 332,8 meter dengan lebar 120 cm dan dengan ketebalan 12 cm yang sesuai dengan RAB. Pengerjaannya yang sudah di laksanakan sepanjang 100 meter, namun pada kenyataannya yang dikerjakan mencapai 335 meter dengan lebar mulai dari 120 cm hingga 2 meter, artinya volume pekerjaan sudah melebihi dari rencana yang ada, katanya.
Bukan hanya pengerjaan tutup siring saja yang dikerjakan, lanjut Yung, akan tetapi pembangunan pagar polindes yang semestinya 80 meter yang tercantum dalam RAB namun kenyataan pembangunan pagar yang di kerjakan tersebut mencapai 85 meter.
Begitu juga dengan pembangunan Paving Block yang berada di halaman Masjid Desa Batu Kuning, kalau berdasarkan RAB hanya 412 meter persegi, namun pembangunan yang dilaksanakan mencapai 420 meter persegi, dan ditambah lagi dengan pembuatan taman masjid yang tidak termasuk dalam RAB, sementara itu untuk bunga taman yang berada di halaman masjid itu merupaka sumbangan dari anak salah seorang anggota TPK (Tim Pelaksana Kegiatan).
Dari kesemua pekerjaan yang di programkan, tinggal satu pekerjaan lagi yang belum di kerjakan, yaitu pembuatan jalan rabat beton sepanjang 200 meter dengan lebar 3 meter dan tebal 20 cm, anggarannya Rp.145.738.000 Juta, papar Yung Tupang.
“Jadi sebenarnya kami bingung dengan maunya warga Desa Batu Kuning ini, apa lagi yang harus dipermasalahkan. Semua pekerjaan volumenya dilebihkan, kwalitasnya cukup bagus dan bisa disaksikan sendiri. Pembangunan ini kan untuk masyarakat Desa, yang mengerjakan pun kami dan warga Desa, tentu kami ingin maksimal agar bisa bertahan lama,” tandasnya.
Yung Tupang berharap, masyarakat tidak perlu lagi mempermaslahkan pekerjaan di desanya itu, karena semua pekerjaan sudah dilaksanakan sesuai petunjuk. “Saya berharap kepada warga, mari kita bangun desa Batu Kuning ini bersama-sama. Kepada masyarakat yang ingin bekerja kami persilahkan dan tidak ada kata tutup, khusunya warga desa Batu Kuning,” pungkas Baheram Safiri, di dampingi Pendamping Lokal (PL) DD, Desa Batu Kuning, Wiwin Agustian. (Cw1)