//Atasi Ancaman Baby Boom//
Lintasbengkulu.com, Palembang – Kepala BKKBN Provinsi Sumsel Nopian Andusti SE MT, melantik Kepala Bidang Adpin Evi Silviani, S.Kom., M.M, Selasa ( 19/5) di lapangan halaman Kantor BKKBN Sumsel.
Pada kesempatan yang sama Nopian Juga melantik Sinta Maya Sari, S.Psi.,M.Si sebagai Kasubbag Umum dan Humas, Coline Asita, S.I.P., M.Pd sebagai Kepala Sub Bidang Parameter Kependudukan dan Maharani, SE. M.Ed sebagai Kepala Sub Bidang Program dan Kerjasama.
Nopian mengatakan, ke empat posisi jabatan tersebut sudah cukup lama ditinggalkan pejabat devenitif sehingga berdampak pada kinerja bidang bidang tersebut menjadi kurang maksimal. Untuk itu dengan dilantiknya para pejabat tersebut diharapkan dapat segera bekerja dan melakukan langkah-langkah strategis apalagi dalam situasi pandemic covid 19 ini, ujarnya.
Dalam arahannya Nopian meminta, agar seluruh aparatur BKKBN Perwakilan Provinsi Sumatera Selatan dapat terus menjaga integritas dan meningkatkan profesionalitas sehingga kinerja lembaga diharapkan terus meningkat, katanya.
Selanjutnya juga diingatkan oleh Nopian, bahwa antar Bidang agar tidak tercitpa sekat-sekat pembatas, tetapi wujudkan kekompakan sebagai suatu tim work yang kuat, karena sesungguhnya semua aparatur BKKBN tujuan dan targetnya adalah sama yaitu mensukseskan program Bangga Kencana.
Dalam kesempatannya pada pelantikan para pejabat tersebut, Nopian Andusti selaku Kepala Perwakilan BKKBN menegaskan kembali agar semua ASN di lingkungan BKKBN Sumatera Selatan lebih meningkatkan loyalitas tetapi yang dimaksud adalah loyalitas terhadap tugas dan fungsi jabatan bukan kepada pribadi pejabat, dan sekaligus mengajak untuk terus meningkatkan kinerja karena tunjangan kinerja yang diterima adalah untuk membayar kinerja yang dihasilkan.
Ada suatu pemandangan yang tidak biasa dalam pelantikan pejabat kali ini, dimana pelantikan pejabat biasanya dilaksanakan di dalam ruangan, tetapi kali ini dilaksanakan di halaman kantor (ruang terbuka), hal ini menurut Nopian agar pelantikan dapat dilaksanakan dengan baik, dan protokol kesehatan lebih mudah dilaksanakan yaitu dengan melakukan physical distancing dan menggunakan masker.
Terkait dengan kondisi pandemi covid 19 sekarang ini, khususnya anjuran pemerintah agar tetap di rumah saja (stay at home), terutama bagi pasangan usia subur memunculkan kekhawatiran terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan sebagai akibat putus pakai alat dan obat kontrasepsi, mengingat akses untuk memperoleh pelayanan KB menjadi terbatas. Dampak lanjutannya adalah kekhawatiran terjadinya Baby Boom pasca pandemi Covid 19 ini nantinya.
Untuk menjawab kekuatiran tersebut, BKKBN khususnya BKKBN Sumatera Selatan bersama-sama dengan segenap jajaran baik di Provinsi maupun di Kabupaten Kota, beserta mitra-mitra kerja melakukan langkah-langkah kreatif dan inovatif untuk menekan putus pakai alat dan obat kontrasepsi, sehingga pelayanan KB di masa pandemic covid 19 ini tetap berjalan namun tentu saja menyesuaikan dengan kondisi saat ini.
Terkait ancaman Baby Boom Pasca Pandemic covid 19 ini, Rabu (20/05/2020) BKKBN Sumsel bersama 17 OPD KB Kabupaten Kota se Sumsel baru saja selesai melakukan KIE KB MUPEN ON THE ROAD.
“Berbagai inovasi cerdas dan strategis terus kita lakukan agar PUS tetap ber KB, antara lain Hallo PKB, Hallo dokter. Melalui Program Hallo PKB dan Hallo Dokter,” beber Nopian.
Lanjut dia, BKKBN terus berupaya menjembatani kebutuhan PUS dalam ber KB. PUS dan Penyuluh KB, Petugas Lapangan KB dapat berinteraksi melalui media sosial atau media daring.
Penyuluh KB dan Petugas Lapangan KB beserta Kader KB (PPKBD dan Sub PPKBD) memiliki peran yang sangat strategis karena menjadi ujung tombak dalam upaya untuk menekan angka putus pakai alat dan obat kontrasepsi, karena PKB – PLKB dan Kader KB lah yang langsung berhadapan dengan masyarakat khususnya PUS. Oleh karena itu cetus Nopian, peran strategis yang dijalani oleh teman-teman PKB/PLKB dan Kader KB, adalah melakukan KIE secara massive melalui media daring (online) dan Mopen (Motor Penerangan) on Road bersama-sama Kader KB berkeliling kampung, menjembatani pelayanan PUS dengan Faskes dan PMB dan pelayanan langsung ke rumah- rumah PUS khusus untuk pelayanan kondom dan Pil KB, namun tetap dalam pengawasan tenaga kesehatan setempat serta tetap memperhatikan protocol kesehatan (physical distancing dan APD).
PKB-PLKB dan Kader KB dilapangan punya program Hallo PKB. Program ini merupakan media interaksi antara PKB-PLKB, Kader KB dengan PUS yang ada di wilayah binaannya masing- masing, sehingga bukan saja PUS yang aktif menghubungi petugas, tetapi petugas juga aktif mengingatkan PUS dalam wilayah binaannya untuk tetap ber KB dan memberikan pelayanan KB bersama-sama Kader KB khusus untuk pelayanan non MKJP agar tidak terputus.
“Bukan hanya melalui program Hallo PKB, PKB/PLKB, Kader KB beserta PUS dalam wilayah binaanya membentuk WAG untuk memudahkan berinteraksi diantara mereka, demikian ujar Nopian Andusti. (Tom)